Revolusi Sandal Jepit
>> Sunday, November 8, 2009
Revolusi Sandal Jepit
(Dari Tulisan asli Ade Fadli)
"kalau ingin masuk ke gedung ini, tidak boleh pakai sendal dan kaos oblong“. banyak pengumuman di institusi pemerintah, sekolah, kampus, bahkan perusahaan yang mensyaratkan sepatu dan pakaian berkerah. tak jelas apa yang menjadi dasar pembuatan pengumuman tersebut. bisa jadi sekedar tampak rapi.
sepatu telah menjadi indikator penting atau tidaknya seseorang. walau hingga saat ini tak jelas siapa yang menemukan sepatu pertama kali. mungkin thomas bata atau bisa jadi michael jackson. tapi tak terlalu penting siapa yang menemukannya.
yang menjadi penting adalah mengapa sepatu begitu penting dan berbanding lurus dengan kehormatan seseorang? ketika dua orang yang berdampingan, dan seorang menggunakan sepatu dan seorang lagi mengenakan sendal, maka yang akan lebih diapresiasi adalah yang mengenakan sepatu. apalagi bila tanpa alas kaki, maka tak sekalipun ada yang ingin ramah kepadanya.
negeri ini juga negeri latah. sepatu tetap menjadi prioritas. padahal, iklim tropis tak terlalu nyaman untuk bersepatu. berbeda dengan mereka yang hidup pada cuaca yang dingin. sepatu menjadi penting, agar kaki tetap menjadi hangat. hingga menjadi penting sandal tetap sebagai hal yang tidak diletakkan pada tempat yang tak penting. dan sepatu tetap hanya bagi mereka yang khawatir jempol kakinya terlihat seksi bagi yang lain.
Latah....